Banyak orang mengatakan bahwa miskin adalah nasib. Suatu nasib yang sudah digariskan Tuhan kepada kita. Ada yang mengatakan bahwa miskin itu sudah takdir. Inilah mindset yang salah yang dimiliki banyak orang. Ini yang terjadi karena kita pasrah terhadap kondisi, keadaan-keadaan sulit yang menimpa kita. Mudah menerima suatu kekalahan dengan sikap yang keliru. Memandang segala kesulitan dan masalah sebagai bencana yang harus dihindari dan ditinggalkan jauh-jauh. Sehingga rejeki juga ikut pergi jauh-jauh. Karena sebuah peluang / rejeki selalu datang bersama-sama dengan sebuah masalah. Padahal tidak ada yang perlu dihindari. Tidak ada yang perlu ditinggalkan. Hanya perlu sedikit perubahan. Yaitu kita perlu merubah mindset kita, pola pikir kita. Yang akan menjelaskan mengapa kita kaya dan mengapa kita miskin.
Kita sering mendengar bahwa pikiran menentukan kesuksesan. Kesuksesan anda berasal dari pikiran anda. Pikiran anda menentukan kemana anda harus bertindak. Tindakan yang anda lakukan lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan anda akan menjadi karakter setelah bertahun-tahun lamanya. Karakter adalah kepribadian kita yang mengendalikan masa depan kita. Menentukan apakah masa depan kita cerah atau suram. Jika dirunut, kalau kita sekarang miskin, berarti karakter kita cukup buruk. Mungkin kita mudah “nrimo” / pasrah terhadap keadaan tanpa mengupayakan usaha secara maksimal. Atau kita suka bermalas-malasan. Bahkan jika melakukan sesuatu, selalu gagal. Sebuah karakter yang bermula dari tindakan yang tidak sengaja kemudian menjadi suatu kebiasaan / rutinitas sehari-hari. Dan akar mulanya adalah pikiran kita. Yah pikiran anda, yang berperan besar dalam masa depan anda; kebahagiaan atau kesedihan, kaya atau miskin, penghargaan atau penghinaan.
Saudara, mari kita buang jauh-jauh pikiran negatif kita. Pikiran yang bisa menghambat kita untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Mari kita ubah cara berpikir / mindset kita. Jika anda membaca biografi orang-orang sukses di dunia, lebih dari 75% dari mereka berasal dari keluarga yang miskin, penuh penderitaan, dan akrab dengan kelaparan. Bahkan lebih dari 25% mereka menderita cacat, lumpuh, tuli dan buta tetapi itu tidak menghalangi mereka untuk mencapai impian mereka. Bahkan kesuksesan mereka menginspirasi banyak orang karena mereka sukses dengan segala keterbatasan yang menghambat mereka. Mereka melawan keterbatasannya dengan impian dan mindset positif yang digenggamnya dengan erat.
Jadi, apakah anda berasal dari keluarga yang sangat miskin? Apakah anda menderita cacat, lumpuh, tuli atau buta? Jika benar, Hellen keller sudah membuktikan bahwa dia bisa berprestasi walupun buta. Beethoven bisa menghasilkan harmoni musik yang merdu walaupun dia tuli. Abraham Lincoln membuktikan bahwa dia bisa menjadi presiden Amerika walaupun dia lumpuh. Apalagi jika anda berasal dari keluarga yang bahagia, sejahtera dan anda memiliki kesehatan yang prima. Jadi apa yang menjadi alasan bagi kita untuk pasrah terhadap kemiskinan? Miskin itu dosa. Miskin membuat kita selalu meletakkan tangan kita di bawah. Tuhan tidak suka kita miskin, karena miskin membuat kita tidak beramal. Bill Gates pernah mengatakan bahwa “if you born poor is not your mistake, but die poor is 100% your mistake, poor is 100% sin.” Miskin adalah dosa, karena kita menyia-nyiakan potensi yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar