Aku suka berhias untuk istriku, sebagaimana aku suka istriku berhias untukku
Wakl’ Dari Basyir bin Sulaiman dari Ikrimah
Saat ini kaum pria yang berpenampian sangat rapi dan necis merupakan hal yang biasa. Mereka adalah pria yang tak segan mengeluarkan dana untuk perawatan wajah, rambut dan tubuh disalon atau klinik kecantikan. Kalangan tersebut sering disebut sebagai pria metroseksual. Bagaiman islam memandang hal tersebut ? Bolehkah pria menjaga penampilan sama halnya dengan kaum hawa?. Menurut Ustad Moh. Sholeh Drehem, Allah sangat menyukai sesuatu yang indah. Tak salah bila pria juga menjaga penampilan dengan sering merawat diri. Bolehlah bila hanya memakai parfum memakai baju bagus dan necis, rambut tertata rapi, serta kulit wajah mulus tanpa jerawat” jelasnya, Asal hal tersebut dimaksudkan menunjukkan kegantengan atau sisi macho seorang pria. Yang tak kalah penting , usaha menjaga penampilan tersebut sebaiknya dilatar belakangi rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, semua hikmat tersebut wajib disyukuri. Namun jangan sampai sombong ; Hati tetap dijaga agar tak bersikap sombong “. Sholeh menyatakan dalam menjalani perawatan , jangan sampai menyalahi kodrat sebagai seorang pria. Misalnya lelaki kemudian bersikap banci; begitu juga sebaliknya , Wanita tak boleh bersikap ke-laki2-an. Hal tersebut sudah tegas, Allah akan melaknat pria yang berpenampilan dan bertindak layaknya perempuan. Begitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, pria juga tidak diperkenankan menggunakan perhiasan atau pakaian yang digunakan wanita, seperti emas. Haram hukumnya bagi pria yang mengenakan perhiasan berbahan emas, sutera yang asli; selain itu diperbolehkan. Wanita sangat dimuliakan ALLAH; hak wanita sebaiknya tidak diambil kaum pria Kewajiban menjaga penampilan memang tidak hanya dimiliki wanita, kaum priapun dibolehkan untuk berdandan rapi, terutama pria yang telah berkeluarga. Sering terlihat, bahwa istri berdandan cantik dan berpakaian bagus, meskipun berada dirumah; memang sebaiknya tidak hanya memakai daster. Tetapi, suami malah hanya bercelana pendek dan berkaus singlet, bila berada dirumah. Hal ini tentu meupakan pemandangan yang kontras. Meski dirumah hendaknya, tetap berpakaian sopan; hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT:”Sesungguhnya berhiasnya suami dihadapan istrinya akan membantu istri menundukkan pandangannya dan melihat laki2 selain suaminya dan mendukung dekatnya hati. Sebab seorang istri juga ingin mendapati suaminya tampil ganteng, walaupun tak pergi keluar rumah. Jika istri dituntut tampil cantik dan menarik, suami juga diharapkan berpenampilan ganteng dan necis. Sebab istri mempunyai perasaan yang peka, jadi untuk hal penampilan demi keharmonisan rumah tangga, tak ada pengecualian. Jika suami berdandan, apa malah tidak timbul curiga istri yang menjurus ke cemburu.? Inilah pentingnya komunikasi suami istri. Suami sebaiknya menjelaskan alas an menjaga penampilan. Dengan begitu, istri seharusnya malah senang; bukan lantas pasangan dicurigai affair dengan wanita lain. Seharusnya bisa menambah keharmonisan rumah tangga, istri makin saying suami, begitu juga sebaliknya.
Wakl’ Dari Basyir bin Sulaiman dari Ikrimah
Saat ini kaum pria yang berpenampian sangat rapi dan necis merupakan hal yang biasa. Mereka adalah pria yang tak segan mengeluarkan dana untuk perawatan wajah, rambut dan tubuh disalon atau klinik kecantikan. Kalangan tersebut sering disebut sebagai pria metroseksual. Bagaiman islam memandang hal tersebut ? Bolehkah pria menjaga penampilan sama halnya dengan kaum hawa?. Menurut Ustad Moh. Sholeh Drehem, Allah sangat menyukai sesuatu yang indah. Tak salah bila pria juga menjaga penampilan dengan sering merawat diri. Bolehlah bila hanya memakai parfum memakai baju bagus dan necis, rambut tertata rapi, serta kulit wajah mulus tanpa jerawat” jelasnya, Asal hal tersebut dimaksudkan menunjukkan kegantengan atau sisi macho seorang pria. Yang tak kalah penting , usaha menjaga penampilan tersebut sebaiknya dilatar belakangi rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, semua hikmat tersebut wajib disyukuri. Namun jangan sampai sombong ; Hati tetap dijaga agar tak bersikap sombong “. Sholeh menyatakan dalam menjalani perawatan , jangan sampai menyalahi kodrat sebagai seorang pria. Misalnya lelaki kemudian bersikap banci; begitu juga sebaliknya , Wanita tak boleh bersikap ke-laki2-an. Hal tersebut sudah tegas, Allah akan melaknat pria yang berpenampilan dan bertindak layaknya perempuan. Begitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, pria juga tidak diperkenankan menggunakan perhiasan atau pakaian yang digunakan wanita, seperti emas. Haram hukumnya bagi pria yang mengenakan perhiasan berbahan emas, sutera yang asli; selain itu diperbolehkan. Wanita sangat dimuliakan ALLAH; hak wanita sebaiknya tidak diambil kaum pria Kewajiban menjaga penampilan memang tidak hanya dimiliki wanita, kaum priapun dibolehkan untuk berdandan rapi, terutama pria yang telah berkeluarga. Sering terlihat, bahwa istri berdandan cantik dan berpakaian bagus, meskipun berada dirumah; memang sebaiknya tidak hanya memakai daster. Tetapi, suami malah hanya bercelana pendek dan berkaus singlet, bila berada dirumah. Hal ini tentu meupakan pemandangan yang kontras. Meski dirumah hendaknya, tetap berpakaian sopan; hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT:”Sesungguhnya berhiasnya suami dihadapan istrinya akan membantu istri menundukkan pandangannya dan melihat laki2 selain suaminya dan mendukung dekatnya hati. Sebab seorang istri juga ingin mendapati suaminya tampil ganteng, walaupun tak pergi keluar rumah. Jika istri dituntut tampil cantik dan menarik, suami juga diharapkan berpenampilan ganteng dan necis. Sebab istri mempunyai perasaan yang peka, jadi untuk hal penampilan demi keharmonisan rumah tangga, tak ada pengecualian. Jika suami berdandan, apa malah tidak timbul curiga istri yang menjurus ke cemburu.? Inilah pentingnya komunikasi suami istri. Suami sebaiknya menjelaskan alas an menjaga penampilan. Dengan begitu, istri seharusnya malah senang; bukan lantas pasangan dicurigai affair dengan wanita lain. Seharusnya bisa menambah keharmonisan rumah tangga, istri makin saying suami, begitu juga sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar